Struktur bangunan menara terdiri dari pondasi, badan menara, balkon, kubah dan juga tangga menuju ke atas. Struktur pondasi kadang-kadang berbentuk persegi empat, silinder atau kerucut. Balkon difungsikan sebagai tempat orang untuk melakukan panggilan azan. Biasanya, menara masjid juga sebagai bagian arsitektur keindahan masjid, yang menandakan sejarah pembangunan masjid tersebut.
Terdapat 4 (empat) menara di masjid al-aqsa dan sejarah pembangunannya kembali ke zaman Mameluki. Walaupun ada pendapat yang mengatakan bahwa beberapa menara masjid al-aqsa yang ada sekarang berdiri di atas reruntuhan menara yang lama, yang sejarahnya kembali pada masa Abdul Malik bin Marwan, yaitu zaman Bani Umayyah.
1. Menara Pintu Al-Magharibah
Menara ini dinamakan juga Menara Al-Fakhriyah, karena dibangun oleh al-Qadhi Syarafuddin Abdurrahman bin Ash-Shahib Fakhruddin Al-Khalili pada masa Sultan Malik Sa’id Muhammad Nasiruddin Barkah Khan (676-678 H /1277-1280 M ) dari Kesultanan Mamalik al-Bahriyah. Menara ini dibangun pada tahun 677 H / 1278 M dengan bentuk seperti saat ini. Bagian atas pernah hancur akibat gempa bumi tahun 1922 M, kemudian dibangun kembali pada tahun yang sama. Ini adalah menara masjid Al-aqsa yang paling kecil dengan tinggi 23,5 meter dan diameternya 2,5 meter. Struktur bangunannya berbentuk empat persegi, dan sebagian pondasinya berhimpitan dengan masjid an-Nisa’.
2. Menara Pintu As-Silsilah
Menara ini dinamakan juga Menara Mahkamah karena berdampingan dengan madrasah Tankaziyah yang berubah menjadi gedung mahkamah (peradilan) pada masa kesultanan Turki Utsmani. Dibangun pada masa Mamalik tahun 730 H /1329 M oleh Amir Saifuddin Tankiz an-Nashiri pada masa Sultan Malik Nashir Muhammad bin Qalawun dari kesultanan ketiga Turki Utsmani (709-741 H /1309-1340 M) dengan bentuk bangunan seperti saat ini. Direnovasi tahun 1922 M karena pengaruh gempa. Letaknya berada di sebelah barat masjid al-aqsa, di samping pintu As-Silsilah sisi utara, dan di sebelah selatan madrasah Asyrafiyah (kini madrasah tersebut telah berubah menjadi perpustakaan masjid al-aqsa).
3. Menara Pintu Al-Ghawanimah
Menara ini berada di timur laut dari masjid al-aqsa, di sudut pertemuan antara pagar utara dan barat masjid. Nama Al-Ghawanimah diambil dari kampung yang beradai di sekitar pintu tersebut. Dinamakan juga Menara Qalawun dan Menara As-Sarai pada masa Mameluk. Menara ini dibangun pada masa Mamalik tahun 697 H / 1297 M oleh al-Qadhi Syafafuddin Abdurrahman bin Ash-Shahib al-Wazir Fakhruddin al-Khalili, yang membangun menara al-Fakhriyah. Kemudian diperbaharui tahun 730 H / 1329 M oleh al-Amir Saifuddin at-Tankizi an-Nashiri ketika membangun menara pintu As-Silsilah. Menara ini adalah menara masjid tertinggi di masjid al-aqsa dengan tinggi 38,5 meter dengan diameter pondasi 5,5 meter dan diameter badan menara 4,5 meter.
4. Menara Pintu Al-Asbat
Menara ini berada diantara pintu Al-Asbat dan pintu Hittah, di sebelah utara masjid Al-aqsa. Ini adalah satu-satunya menara masjid di utara masjid Al-aqsa. Dibangun pada masa Mameluk tahun 769 H / 1376 M oleh Al-Amir Saifuddin, pengawas dua kota suci (al-Quds dan al-Khalil) ketika Sultan Malik Asyraf Sya’ban bin Hasan bin Sultan Malik Nasir bin Muhammad bin Qalawun memerintah. Informasi tersebut terukir di menara. Pada tahun 1927 M terjadi gempa yang membuat bagian atas menara hancur. Kemudian direnovasi pada tahun yang sama oleh Dewan Tinggi Islam dengan merubah bentuk asli. Sekarang berbentuk tabung silinder dan menjadi satu-satunya menara dengan bentuk seperti itu. Sebelum terjadi gempa, konon menaranya berbentuk segi empat. Tinggi menara mencapai 28,5 meter dengan panjang pondasi 4,5 meter dan diameter tabung silindernya 3 meter.(umroh plus aqsa)
EmoticonEmoticon